Gemastik 6 tahun 2013: Sebuah Pengalaman Baru

Gemastik 6 Tahun 2013

Beberapa bulan lalu, Saya didatangi oleh dua orang mahasiswa. Kedatangan mereka bukan tanpa sebab, ada maksud yang ingin mereka sampaikan. Untuk diketahui, dari kedua orang mahasiswa tersebut salah satunya adalah mahasiswa Saya diperkuliahan bengkel web 2 Semester Genap 2012-2013. Pada saat perkuliahan tersebut Saya sempat mengajak mahasiswa untuk belajar bersama untuk mempelajari suatu bidang tertentu. Terserah, apapun itu, yang penting mereka memiliki ide dan kemauan yang kuat untuk belajar. Selain itu mereka juga harus memiliki kemandirian. Artinya Saya hanya berusaha menjadi fasilitator bagi mereka serta membantu mereka untuk belajar bersama.

Ya, datanglah beberapa orang mahasiswa untuk belajar bersama. Belajar untuk meningkatkan soft skill mereka dibidang yang sama-sama mereka sukai. Kedatangan mereka Saya sambut baik dengan menyediakan tempat untuk belajar. Saat itu ruangan kantor Saya terpisah dengan ruangan kantor dosen lain, jadi mereka Saya tempatkan di ruangan Saya. Dengan bantuan 1 meja dan beberapa kursi sangat cukup bagi mereka untuk belajar bersama.

Interaksi tersebut Saya jalani selama lebih kurang 1 semester. Meskipun tidak terjadwal dengan rutin, akan tetapi mereka selalu menyempatkan diri untuk datang dan mempelajari hal-hal baru yang menurut mereka menarik untuk dicoba. Terkadang kami sempat berdiskusi tentang hal-hal tertentu. Terkadang kami saling berbagi informasi yang menarik untuk dibahas. Yah begitulah aktiftas yang kami lakukan. Aktifitas yang membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Hingga mereka mendatangi Saya pada bulan ramadhan tahun 2013.

Mereka datang untuk menyatakan keikutsertaan di lomba Gemastik 2013 yang akan dilaksanakan di ITB. Kategori yang mereka ikuti adalah data mining. Surprise memang, sebelumnya Saya tidak pernah mendiskusikan kajian tersebut kepada mereka, akan tetapi mereka merasa mantap untuk mencoba tantangan tersebut. Permintaan mereka Saya sanggupi dan Saya diminta untuk menjadi pembimbing mereka. Hingga mereka mendaftarkan diri dalam lomba tersebut.

Sebelum perlombaan dimulai, mereka Saya tugasi untuk mencari data untuk diselesaikan. Data tersebut digunakan untuk mempelajari teknik-teknik data mining yang akan digunakan. Termasuk menggunakan tools data mining. Hasilnya, mereka mendapatkan data pendidikan di indonesia melalui situs resmi BPS. Data tersebut dikelola dan di-“mining” untuk mendapatkan data tertentu. Data hasil selanjutnya mereka olah untuk mendapatkan informasi tertentu. Begitulah tahapan yang mereka lalui untuk memahami data mining. Learning by doing, practice helps them to know data mining easier.

Hingga akhirnya Panitia Gemastik 2013 merilis soal yang harus dikerjakan. Jadilah mereka mengerjakan barisan data yang tersimpan di dalam excel kira-kira sebanyak 65000 baris dan 5 kolom. Data tersebut harus di-preprocessing untuk mendapatkan data yang siap di-miningkan. Tahapan tersebut mereka lalui beberapa hari. Hingga mereka mengetahui bahwa data-data tersebut adalah data parlemen Amerika Serikat.

Tahapan tersebut merupakan tahap penyisihan. Setiap tim yang dinyatakan lulus berarti berhak berlaga di final yang akan dilaksanakan dari tanggal 7 – 10 Oktober 2013 di ITB. Hasil yang mereka peroleh dari data tersebut dikirimkan ke panitia untuk dinilai. Selang beberapa hari setelah dikirimkan, Saya dikabari melalui facebook kalau tim mereka dinyatakan lulus oleh panitia gemastik. Berarti mereka berhak berlaga ke final gemastik 2013 di ITB Bandung.

Bagi kami pengalaman ini adalah pengalaman yang pertama, apalagi tidak satupun dari mereka yang pernah mengikuti kategori ini di tahun-tahun sebelumnya. Berarti kami buta di final dan tanpa pengalaman. Akan tetapi mereka tetap berusaha untuk belajar dan mencoba hal-hal baru yang menurut mereka harus dipahami. Disitulah semangat berkobar, bahwa kami harus melewati tantangan ini, apapun hasilnya.

Hingga tadi (8 Oktober 2013) dari jam 13.00 – 17.00 mereka telah mengikuti perlombaan dibabak final Gemastik 2013 kategori Data Mining. Perlombaan yang dilakukan memang cukup lama 4 Jam, akan tetapi 4 jam bukanlah waktu yang cukup. Sembari menunggu perlombaan selesai, Saya menyempatkan diri melihat status-status facebook yang Saya tuliskan di akun pribadi Saya. Ada beberapa foto dan statement yang Saya tuliskan di akun tersebut. Foto-foto tersebut adalah foto-foto mereka, utusan PCR. Melalui status tersebut Saya ingin menyampaikan live report tentang aktifitas yang mereka lalui di Gemastik 2013 ini. Tujuannya adalah agar teman-teman dan para dosen (Civitas Akademika PCR) memberikan support kepada mereka. Bahwa ada dukungan yang massive yang diberikan kepada mereka.

Apakah itu show off? Bukan, itu bukanlah show off dan menyombongkan diri, itu hanyalah cara yang Saya lakukan untuk menyemangati mereka dan memberikan informasi kepada civitas akademika PCR. Karena facebook adalah media yang paling efektif untuk menginformasikan sesuatu. Dengan itu Saya berharap mereka tetap optimis dan bersemangat mengikuti lomba.

Hingga pukul 17.00, mereka keluar dari ruangan lomba. Raut lelah terlihat dari wajah mereka, Saya berfikir “mungkin terjadi sesuatu”. Saya menghampiri dan bertanya perihal soal yang diberikan saat lomba. Mereka berujar bahwa soal tersebut diluar ekspektasi mereka, dan mereka tidak menyangka kalau soal yang diberikan seperti itu. Beberapa meter dari tempat kami berdiri, Saya mendengar keluhan yang disampaikan oleh tim lainnya, mereka sempat berguyon untuk pulang sore itu juga. Setelah Saya perhatikan, ternyata hampir semua peserta mengalami hal yang sama. Artinya “mungkin” semuanya mengalami hal yang sama dengan mereka. Kepada mereka Saya sampaikan bahwa apapun hasil yang diperoleh hari ini berarti itu adalah pencapaian terbaik yang telah mereka lakukan. Bahwa mereka tetap memenangkan sesuatu, salah satunya adalah memenangkan “pengalaman yang berharga”. Artinya jika tahun 2014 gemastik kembali diselenggarakan, berarti untuk kategori data mining PCR telah memiliki pengalaman untuk mengikutinya, berarti bisa memasang target “juara”. Pengalaman yang sangat berharga.

Mereka juga sempat curhat akan komentar-komentar yang akan diterima jika mereka gagal dalam lomba tersebut. Saya hanya menjawab “itulah resikonya dan harus siap mental“.

Sedikit pendangan saya tentang Resiko dan Mental

Setiap pekerjaan yang kita kerjakan selalu memiliki resiko, besar atau kecilnya resiko tergantung pencapaian kita terhadap pekerjaan tersebut. Jika sudah berusaha namun hasil terbaik tidak kunjung didapatkan, berarti harus siap mental menerima resiko tersebut. Apapun bentuknya, percayalah karena baja menjadi kuat karena ditempa berkali-kali dengan berbagai ujian. Begitu juga hidup. Pemenang dan sang juara memiliki mental yang kuat. Harus kuat dan pantang menyerah. Semakin banyak cobaan dan tekanan, maka jalan untuk melatih mental menjadi kuat sudah terbuka lebar. Jika berhasil melewatinya dengan baik, mudah-mudahan terbentuk mental yang kuat dan berkarakter. Artinya bersiaplah menjadi juara di dunia yang sesungguhnya. Selalu berusaha dan pantang menyerah!

Bagi Tim ini perlu Saya sampaikan bahwa  “pakailah ilmu padi”. Semakin berisi semakin merunduk, bahwa masih ada langit di atas langit. Jadilah mahasiswa yang rendah hati, rendah hati bukan rendah diri dan rendah hati bukan berarti berbohong. Dengan kerendahan hati, mudah-mudahan kalian bisa menjadi mahasiswa yang bermanfaat, bagi keluarga dan lingkungan di sekitar kalian. Juara itu adalah prestise, tidak juara bukan berarti dunia akan runtuh. InshaAllah masa depan akan lebih baik!

Apakah rendah hati hanya untuk kalian saja? Tidak, termasuk untuk Saya dan Pembaca. Kita belajar bersama-sama dan dengan belajar kita menyongsong Indonesia yang lebih baik. Semoga menjadi pribadi yang bermanfaat.

Isaninside, Bandung 8 Oktober 2013 (Kamar Hotel di sebelah Mesjid Salman ITB)

Comments

  1. kukirakira

    Mantep Pak Ihsan… ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan bagi kita semua, apa yang mahasiswa perjuangkan semaksimal mungkin harus benar-benar dihargai sebagai perjuangan yang maskimal.
    Apapun hasilnya mereka sudah berprestasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *