Lubuk Basung dan Maninjau 3 – 4 Agustus 2011

Tanggal 3 dan 4 Agustus 2011, Saya sempat mendampingi orang tua Saya melakukan perjalanan dinas ke ibukota kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nama daerah tersebut adalah Lubuk Basung. Bagi Saya, Lubuk Basung merupakan sebuah daerah ibukota kabupaten yang tidak terasa ibukota. Mengapa demikian, karena kecamatan lain (kecamatan-kecamatan yang berada di lingkar kota Bukittingi) memiliki tingkat keramaian yang lebih jika dibandingkan dengan Lubuk Basung. Sebut saja Kecamatan IV Angkek Canduang (tempat Saya dilahirkan), Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Sungaipuar, dan kecamatan lainnya. Jarak antara Padang – Lubuk Basung pun lebih jauh jika dibandingkan dengan jarak Padang – Bukittingi. Jika Padang-Bukittingi normalnya ditempuh dalam waktu 1,5 jam, maka Padang – Lubuk Basung ditempuh dalam waktu 30 menit lebih lama, sekitar 2 jam-an atau lebih.

Rute yang dilewati adalah Padang – Padang Pariaman – Kota Pariaman – Padang Pariaman – Tiku – Lubuk Basung. Walaupun demikian, banyak tujuan wisata yang ditawarkan oleh daerah-daerah yang berada dekat dengan Lubuk Basung. Anda pernah mendengar lagu Kelok 44? Danau Maninjau? Ya, dua tujuan wisata tersebut berada dekat dengan Lubuk Basung. Kelok 44 merupakan salah satu akses jalan yang ditempuh warga Lubuak Basung yang ingin ke Bukittinggi. Sebelum melewati kelok 44, akan dilewati salah satu danau terbesar di Sumatera Barat, yaitu danau Maninjau.

Tanggal 4 Agustus 2011, orang tua Saya berdinas di sebuah Boarding School yang terletak di depan danau Maninjau. SMA Negeri Agam Cendekia itulah nama sekolahnya.  Berkat perjalanan dinas ini Saya berhasil mendokumentasikan beberapa keindahan alam yang di jepret selama menunggu tugas orang tua Saya selesai. Saya ditemani oleh sepupu Saya, Bangkit Mahaka. Silahkan dilihat.

Semua foto di atas 100% Jepretan Saya dan sepupu Saya. Mohon dilampirkan sumber jika menggunakan foto-foto di atas.