Kaleidoskop Agustus 2014

Mengapa Agustus? Karena ada beberapa kejadian penting yang saya lalui di bulan Agustus 2014. Kejadian-kejadian tersebut akan saya kompilasi di dalam tulisan sederhana ini. Masih sedikit kacau, dan inilah adanya. Dan cerita akan dimulai dari..

Welcome Home: Nasya dan Mamanya

Bulan Agustus adalah bulan dimana Istri dan si kecil Nasya pulang ke kota Pekanbaru. Tempat Saya dan Istri mencari nafkah. Sejak bulan itu, kami tidak lagi berdua, kami ditemani oleh Nasya dan Ibu pengasuhnya. Ibu pengasuh Nasya adalah seorang Uni yang membantu merawat dan menjaga Saya saat berumur 1 sampai 3 tahun. Jika dulu uni tersebut membantu merawat Saya, sekarang kegiatan “merawat” itu turun ke anak Saya, si Kecil Nasya.

Sejak awal Agustus 2014, keheningan rumah hampir selalu pecah oleh tangisan-tangisan keras Nasya. Rumah menjadi terasa hidup dan ramai. Sangat berbeda saat Saya menjalani kesendirian selama lebih kurang tiga bulan. Masa-masa ditinggal Nasya dan Mamanya.

Hingga saat ini, Nasya memang tidak rewel, tapi hanya sering menangis dengan frekuensi yang cukup tinggi. Hehehe, bagi Saya itu bukan rewel, karena Nasya akan berhenti menangis jika Ibu atau mamanya datang dan bermain dengannya. Jika bermain dengan Saya, keceriaan Nasya hanya bertahan beberapa saat, hingga Saya putus asa. Jika Nasya mulai menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman, maka saat itu Saya akan berteriak dan memanggil-manggil mamanya, artinya tugas Saya telah berakhir.

Jangan salah, saat tidur Nasya yang paling hebat. Nasya hampir selalu berada di tengah, memisahkan papa dan mamanya. Posisi ini cukup efektif ketika Nasya terbangun di malam hari, Papa dan mamanya bisa tau dan segera menggendongnya. Nasya juga mahir “ngorok”, sehingga mampu membuat mata papanya terbuka lebar hingga tengah malam. Hehehe begitulah Nasya. Alhamdulillah, kami sangat bahagia memiliki putri yang sehat, Nasya Iqlima Ihsan.

Career: New Position

Agustus 2014 menjadi bagian penting dalam karir Saya. Saat bulan puasa, Juli 2014, Saya dipanggil pimpinan untuk membicarakan sesuatu. Sesuatu yang sejak 1 Agustus 2014 harus Saya emban. Ya terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2014, Saya diangkat menjadi Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan dan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Caltex Riau (PCR) periode 2014 -2015. Sebelumnya Saya tidak pernah menduga menjabat di posisi itu. Karena pada saat itu, keseharian Saya, Saya habiskan dengan melakukan berbagai macam eksperimen yang bermuara ke beberapa penelitian independen. Biasanya penelitian-penelitian tersebut adalah kajian-kajian yang Saya gemari. Saya cukup senang dan tenang nongkrong dan berlama-lama di depan laptop saya. Di ruangan 327 yang “bersejarah itu”. Hingga akhirnya bulan Agustus membuat saya pindah lebih cepat.

Karena tidak pernah menduga, Saya cukup gamang saat diberitahu tentang restrukturisasi tersebut. Apakah Saya bisa? Apakah Saya akan berubah? Bagaimana dengan keseharian Saya? Apakah Saya …, Saya, .. Saya … #Galau #Miris20. Mari berdoa, berusaha dan bekerja dengan cerdas.

Unforgettable Moments

Agustus 2014 adalah masa-masa orientasi mahasiswa baru di kampus Saya. Kampus Politeknik Caltex Riau, kampus asri, disiplin, cinta lingkungan dan bebas asap rokok. Di kampus ini diajarkan bagaimana menjadi manusia yang disiplin dan taat aturan. Kepada mahasiswa baru 2014 diajarkan etika-etika dan aturan-aturan yang harus ditaati jika menjadi sivitas akademika Politeknik Caltex Riau.

Tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu. Tahun ini Saya diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan mereka. Di Politeknik Caltex Riau, masa orientasi dilewati dengan beberapa kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya outbond. Kegiatan outbond dipegang langsung oleh para fasilitator yang dibantu oleh panitia orientasi. Fasilitator adalah dosen-dosen yang ditunjuk oleh panitia ISO. Setiap fasilitator dibantu oleh beberapa orang mahasiswa yang bertugas sebagai panitia.

Tahun ini Saya ditunjuk menjadi fasilitator untuk salah satu Game Outbond. Nama game tersebut adalah Oscar Fashion Show. Game yang sangat menarik dan menuntut kerja sama tim untuk memenangkannya. Selama game berlangsung, banyak adegan-adegan dan aksi-aksi lucu yang dilakukan mahasiswa baru. Kejadian-kejadian tersebut sempat Saya dokumentasikan di handphone Saya. Dari kegiatan itu, terlihat jelas bahwa mahasiswa baru mengilhami apa yang mereka lakukan selama outbond. Setidaknya banyak nilai-nilai yang bisa mereka ambil dan siap diaplikasikan saat perkuliahan nanti.

Saat pembukaan acara outbond, Saya sempat berpapasan dengan kelompok-kelompok mahasiswa baru. Saat berpapasan, hampir semuanya menyapa Saya. Oiya, sebagai informasi, saat kegiatan outbond para fasilitator diminta untuk menggunakan baju yang disiapkan oleh panitia. Baju outbond tersebut ternyata sama persis dengan baju Panitia Orientasi, atau baju senior mereka. Hasilnya, hampir semua menyapa Saya dengan panggilan “Abang/Bang” dan varian-variannya. Setiap sapaan yang mereka sampaikan selalu Saya jawab dengan kata “Yo/Yop/” atau senyum-senyum aneh dengan mimik yang tidak yakin. Setelah sapaan itu, Saya geleng-geleng kepala dan bergumam “Suatu saat kau akan tau nak”. #Persis iklan “itu”.

Entahlah, itulah kejadian yang Saya alami. Saat pulang ke rumah, Saya selalu memberi tahu istri Saya perihal itu. Biasanya istri Saya selalu meledeki kadang menyindir dengan kata-kata tertentu. Benar, mereka hanya belum tahu bahwa Saya adalah seorang suami dan bapak dari putri kecil yang bernama Nasya.

Finally:

Agustus 2014 ditutup dengan dinas di luar kota Pekanbaru. Dinas luar untuk kegiatan tertentu yang bekerja sama dengan PT. CPI. Saya mendapat tugas di kantor Chevron IndoAsia Business Unit (IBU), di gedung Sentral Senayan 1 Jakarta.

Agustus 2014 Ceria, Jakarta 30 Agustus 2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *