Sekitar satu jam yang lalu, saya telah mengakhiri perkuliahan Praktikum Basis Data Dasar. Perkuliahan yang dilaksanakan di Politeknik Caltex Riau untuk kelas 1TIB Program Studi D4 Teknik Informatika. Pengampu utama mata kuliah tersebut adalah saya sendiri. Pada dasarnya kegiatan perkuliahan selalu direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan aturan dan panduan pengajaran yang berlaku di institusi tempat kita mengajar. Bagi saya persiapan mengajar adalah hal yang berperan penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa persiapan mungkin akan membuat Saya bingung harus mengajarkan apa dan memulainya dari mana.
Alhamdulillah, persiapan demi persiapan yang saya lakukan terbilang berjalan mulus. Berjalan sesuai dengan apa yang saya rencanakan. Matakuliah yang saya ampu adalah matakuliah praktikum. Mata kuliah ini sesekali menyelipkan teori-teori pendukung agar pemahaman akan kegiatan praktikum dapat dipahami dan diaplikasikan dengan baik oleh mahasiswa.
Saya senang, mahasiswa bisa berperan aktif dalam perkuliahan tersebut. Sesekali mahasiswa memberikan feedback tentang apa yang saya sampaikan. Bahkan terkadang mereka mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang tidak mereka pahami. Perkuliahan dengan interaksi timbal balik ini menghadirkan perkulaiahan yang hidup. Perkuliahan yang hidup dan menyenangkan merupakan bagian penting dalam penyerapan ilmu pengetahuan. Saat berkuliah di UGM, saya merasakan betul bagaimana peran penting kondisi lingkungan tempat belajar. Lingkungan yang edukatif, lingkungan akademik, lingkungan kekeluargaan, dan lingkungan yang ramah dan sopan telah membantu dan menolong saya untuk memahami segala sesuatu terkait dengan kajian ilmu yang saya senangi (lihat tulisan sebelumnya terkait JTETI UGM).
Bagaimana membentuk lingkungan belajar seperti itu? Bagi saya komunikasi dan interaksi yang baik adalah jawabannya. Sejauh ini saya selalu meluangkan waktu bagi mahasiswa yang bertanya tentang materi yang saya ajarkan, baik itu pada saat jam kuliah, setelah kuliah maupun diluar perkuliahan. Saya juga membuka komunikasi melalui Social Media, Blogging, Email dan Layanan Messenger di Smartphone. Jadi sangat mudah untuk menghubungi saya.
Interaksi dan komunikasi akan terlihat jelas ketika perkuliahan dilaksanakan. Sebagai contoh, jika saya bertanya dan mereka diam, berarti ada masalah, dan tugas saya untuk mendorong mereka agar menyampaikan ketidakpahaman itu kepada saya, karena itu adalah hak mereka. Jika mereka merasa takut dengan saya, berarti tugas saya untuk menyampaikan bahwa saya “tidak memakan orang”, atau lebih tepatnya “saya adalah partner mereka untuk mencapai kesuksesan”, jadi mari bekerja sama. Jika mereka malas, saya berperan penting untuk mendorong mereka agar menjadi lebih rajin. Mungkin mereka-mereka yang malas membutuhkan perhatian “khusus” agar mampu mengejar ketertinggalan akibat kelalaian mereka.
Analogi
Sesuatu yang “mungkin” dicerna berat bagi mahasiswa akan mudah dipahami dan diterapkan jika didekati dengan kasus-kasus nyata. Pendekatakan dengan menganalogikan sesuatu kedalam kondisi-kondisi nyata yang dekat dengan kehidupan mereka sebagai mahasiswa merupakan cara yang ampuh untuk menyampikan materi yang diajarkan. Pendekatan ini hampir selalu saya gunakan jika terjadi kesalahan pemahaman atau kitdakpahaman mahasiswa terhadap sesuatu.
Sejauh ini, saya merasa bersyukur pernah mempelajari segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan saat menempuh jenjang Sarjana Pendidikan 4 tahun silam. Ilm pendidikan yang dibarengi dengan kemampuan keteknikan mungkin menjadi kombinasi yang elok untuk menjadi pengajar di dunia pendidikan. Ada kepuasan yang mendalam ketika saya memperhatikan mahasiswa mampu memahami dan menangkap maksud materi yang saya ajarkan. Kepuasan yang saya temui saat mengajar di Politeknik Caltex Riau. Semoga kita sukses bersama-sama. Aamiin